• Home
  • Article
  • News
  • Partnership
  • Community
  • Kolaborasi
  • Career
  • Login
15 Jul

Toxic Workplace: Cara Mengenali dan Menghadapinya

by

Hi, Socconians!

Kali ini Social Connect akan membahas mengenai permasalahan di dunia kerja yang dapat berpengaruh ke dalam kesehatan mental seseorang. Mungkin banyak di antara kita yang pernah merasa kurang maksimal dalam pekerjaannya karena disebabkan oleh kondisi lingkungan kerja yang tidak sehat atau toxic. Nah, dalam artikel ini, Socconians akan belajar mengenai tanda-tanda sebuah tempat kerja dapat disebut toxic atau tidak sehat, sekaligus akan mempelajari bagaimana langkah terbaik untuk menghadapinya.

Jadi, apa itu toxic workplace?

Toxic workplace mengacu pada kondisi yang membuat seseorang tidak dapat memaksimalkan dirinya ketika bekerja karena suasana negatif yang ada di tempat kerjanya, baik itu yang berasal dari budaya kerja, teman kerja, pimpinan di pekerjaannya, atau bahkan seluruh aspek dari suatu perusahaan. Secara lebih lanjut, kondisi ini biasanya identik dengan intensitas konflik interpersonal yang tinggi, kurangnya otonomi yang diberikan atasan kepada bawahannya, dan tingkat kekacauan yang tinggi sehingga menimbulkan banyak masalah bagi pekerja dan organisasi. Meski demikian, toxic workplace tidak hanya berpengaruh terhadap produktivitas kerja, namun kondisi ini juga dapat memengaruhi kesehatan mental seseorang.

Salah satu dampak terburuk dari toxic workplace adalah kondisi ini mampu membuat seseorang untuk memiliki pikiran negatif yang berlebihan terkait pekerjaannya. Akibatnya, seseorang akan lebih disibukkan untuk memikirkan hal-hal yang mengganggu pikirannya, seperti pertanyaan terkait apa yang sebenarnya salah dari dirinya, kenapa selalu didiskriminasi, dan berbagai pertanyaan lain yang membuat seseorang menjadi kurang produktif dalam pekerjaannya. Apabila hal ini terus menerus terjadi, orang tersebut lebih rentan untuk mengalami gangguan kesehatan mental seperti depresi dan insomnia.

Apa yang bisa disebut sebagai toxic workplace?

Pada dasarnya ada banyak sekali tanda yang mengindikasikan bahwa sebuah tempat kerja cenderung toxic atau tidak sehat, dimana biasanya hal ini juga berkaitan erat dengan bagaimana hubungan seseorang dengan orang lain atau rekan di tempat kerja. Beberapa tanda yang bisa kamu curigai bahwa lingkungan kerjamu adalah toxic workplace di antaranya:

  1. Kamu merasa bahwa hasil kerjamu kurang diapresiasi dibandingkan hasil kerja orang lain
  2. Kamu merasa lebih sering didiskriminasi dan terpinggirkan di lingkungan kerja dibandingkan dihargai atas kerja kerasmu
  3. Kurangnya komunikasi antara kamu dengan rekan kerja yang lain
  4. Kamu merasa disingkirkan atau tidak diikutsertakan dalam kegiatan bersama rekan kerja.
  5. Work-life balance tidak seimbang dan cenderung lebih banyak ‘work’ daripada ‘life’
  6. Kamu merasa harus bekerja dan menanggapi boss kamu 24/7, tidak ada waktu untuk dirimu sendiri–bahkan untuk beristirahat
  7. Rekan kerja atau atasanmu meminta kamu menyelesaikan suatu tugas tanpa menyediakan sumber daya yang cukup untuk menyelesaikannya

Sebenarnya masih banyak lagi tanda yang dimiliki sebuah tempat kerja yang tidak sehat. Meski demikian, secara umum, semuanya akan membuat seseorang merasa kurang produktif, hingga mulai memengaruhi kesehatan mental maupun fisik orang tersebut.

Bagaimana tips untuk menghadapi toxic workplace?

Apabila diantara Socconians merasa ada yang sedang menghadapi kondisi semacam ini, hal pertama yang perlu dilakukan dalam menghadapi toxic workplace adalah dengan menyadari bahwa kamu bukanlah sumber dari permasalahan yang ada. Jangan sampai kamu menyalahkan dirimu sendiri hingga membuat seluruh aspek kehidupanmu terganggu. Selain itu, ada beberapa tips yang mungkin dapat membantumu menghadapi kondisi semacam ini, seperti:

  1. Menemukan support system di antara teman kerjamu: Kehadiran seseorang yang sangat kamu percaya dan mampu memberikan dukungan satu sama lain akan sangat membantumu untuk membentengi diri dari pengaruh toxic di tempat kerja.
  2. Carilah alternatif kegiatan yang positif: Carilah alternatif kegiatan yang dapat membuatmu rileks seperti yoga, mendengarkan musik, dan menghabiskan waktu dengan teman karena hal ini baik bagi kesehatan mental.
  3. Cari bantuan profesional untuk membantumu menangani masalahmu di tempat kerja, seperti konsultasi ke psikolog atau psikiater.

Kesimpulan

Selain dapat berpengaruh pada kehidupan profesional kita, toxic workplace juga dapat mengganggu kesehatan mental kita. Oleh karena itu, kita perlu mengidentifikasi dahulu sumber permasalahan yang ada dan berhenti menyalahkan diri sendiri dalam menghadapi kondisi toxic workplace. Selain itu, kita juga perlu mencari lingkungan yang mendukung di tempat kerja, serta mencari alternatif kesibukan lain yang dapat memecah fokus kita ke hal-hal yang lebih positif.

Itulah tadi penjelasan singkat dari Social Connect mengenai toxic workplace. Harapannya, Socconians sudah paham ya langkah untuk menghadapi hal semacam ini ketika harus dihadapkan pada kondisi yang serupa. Kalau kamu merasa artikel ini berguna, jangan lupa bagikan artikel ini ke orang-orang di sekitarmu, ya!

Referensi

Penulis: Afif Muflih

Editor-in-Chief: Aniesa Rahmania Pramitha Devi

Editor Medis: Astridiah Primacita Ramadhani, S.Psi

Editor Tata Bahasa: Indah Riadiani dan Sulistia Ningsih

Sumber Tulisan :

  1. Abrams, Allison. (2020). ”How a Toxic Work Environment Affects Your Mental Health”. Diakses pada 10 Oktober 2020 dari situs Verywellmind.
  2. Anjum, A., Ming, X., Siddiqi, A., & Rasool, S. (2018). “An Empirical Study Analyzing Job Productivity in Toxic Workplace Environments”. International Journal Of Environmental Research And Public Health, Volume 15 **(5). Hlm. 1035. doi: 10.3390/ijerph15051035
  3. Australian & New Zealand Mental Health Association. (2020). “How Does a Toxic Work Environment Affect Mental Health”. Diakses pada 10 Oktober 2020 dari situs https://anzmh.asn.au
  4. Chamberlain, Lindsey. Joyce., & Hodson, Randy. (2010). “Toxic Work Environment: What Helps and What Hurts”. Sociological Perspectives. Volume 53 (4). Hlm. 455. https://doi.org/10.1525/sop.2010.53.4.455
  5. Fuller, Kristen. (2019).”How to Recognize a Toxic Work Environment and Get Out Alive”. Diakses pada 10 Oktober 2020 dari situs Psychology Today.

Artikel Lainnya!

14 Aug

4 Cara untuk Meningkatkan Self-Image Kita

by Michelle Adi Nugraha, S. Psi.

Self-image adalah bagaimana kita melihat diri kita sendiri secara baik atau buruk. Jika kita seringkali membanding-bandingkan diri kita dan membentuk sebuah pemikiran, “Kalau kita tidak sukses (seperti yang lain), kita tidak berharga”. Alhasil, self-image kita akan merosot. Berikut empat cara untuk meningkatkan self-image kita!

Read More
12 Aug

Meningkatkan Kualitas Hubungan: Know Yourself Better

by Michelle Adi Nugraha, S. Psi.

Apakah Socconians sudah mengenali diri kalian lebih baik? Dengan mengenali diri kita sendiri, kita bisa meningkatkan kualitas hubungan kita dengan diri kita sendiri, lho! Selayaknya ketika kita ingin berkenalan dengan orang lain, mengenali diri kita sendiri menggunakan pendekatan yang serupa.

Read More
10 Aug

Mengetahui Lebih Banyak Tentang Toxic Relationship

by Rizka Siti Nur Rachmawati, S.Psi

Socconians pernah dengar apa itu toxic relationship? Saat ini tidak jarang ditemui bahwa apa yang kita anggap tidak sehat belum tentu orang lain juga akan sependapat. Ada beberapa hal dasar yang perlu sama-sama Socconians ketahui tentang tanda-tanda hubungan toxic relationship. Yuk, simak selengkapnya di artikel berikut ini!

Read More

Get to know us at please send email to halo@socialconnect.id

© Social Connect 2019-2025 All rights reserved.