• Home
  • Article
  • News
  • Partnership
  • Community
  • Kolaborasi
  • Career
  • Login
26 Jul

Nafsu Makan Tidak Terkendali? Hati-hati Binge Eating Disorder!

by dr. Yuri Fitri Budiman

Hi, Socconians!

Sering memiliki keinginan makan yang terus-menerus dengan porsi yang berlebihan? Hati-hati, mungkin saja kamu mengalami binge eating disorder! Yuk, kita kenali bersama gejala dan langkah awal untuk mengatasinya!

Mengenal Binge Eating Disorder

Sebagian orang sering kali kesulitan dalam mengontrol makan, sehingga mengonsumsi makanan lebih dari porsi yang seharusnya. Jika hal tersebut terjadi hanya sesekali, mungkin hal tersebut masih tergolong sesuatu yang wajar. Sebaliknya, jika hal tersebut terjadi berulang-ulang setiap minggunya selama minimal tiga bulan, mungkin saja kita mengalami suatu gangguan perilaku makan, yaitu binge eating disorder. Binge eating disorder merupakan gangguan perilaku makan yang terdiri dari episode rutin binge eating atau 'pesta makan' yang digambarkan dengan perasaan tidak dapat berhenti atau mengontrol makan, serta porsi makan yang lebih besar dari kebanyakan orang normal.

Gejala dan Dampak Binge Eating Disorder

Nah, setelah memahami apa itu binge eating disorder, kita perlu mengenali juga tanda dan gejala dari gangguan makan ini. Gejala yang paling umum ditemui adalah 'pesta makan' dengan ciri-ciri mengonsumsi makanan dalam jumlah besar dalam waktu singkat. 'Pesta makan' disertai dengan hilangnya kendali atas makan dan ketidakmampuan untuk menghentikan perilaku tersebut.

Penyebab pasti dari binge eating disorder belum diketahui secara pasti. Hingga saat ini, binge eating disorder dikaitkan dengan interaksi dari berbagai faktor yaitu faktor genetik, pola hidup, faktor psikologis seperti adanya riwayat gangguan mood, seperti gangguan depresi mayor, gangguan cemas, dan faktor budaya.

Binge eating disorder yang tidak ditangani dengan baik akan berakibat pada berbagai kondisi kesehatan baik fisik maupun mental yang buruk. Berbagai komplikasi yang dikaitkan dengan kondisi ini berupa peningkatan kadar lemak dalam tubuh dan tekanan darah, obesitas, diabetes mellitus, peningkatan risiko penyakit jantung koroner, dan osteoarthritis. Selain berdampak negatif terhadap kesehatan fisik, gangguan perilaku makan ini juga menimbulkan dampak pada kesehatan mental penderitanya seperti perasaan bersalah, depresi, kecemasan, dan peningkatan risiko penyalahgunaan zat.3,5,6

Langkah Penanganan Awal Binge Eating Disorder

Jika kamu mengalami gejala binge eating disorder seperti yang dipaparkan sebelumnya, jangan panik! Ini beberapa langkah penanganan awal yang dapat kamu lakukan.5

  1. Pantau pola makanmu dan buatlah catatan harian terkait jenis makanan dan jumlah yang dimakan setiap harinya.
  2. Cari tahu pemicu dari munculnya 'pesta makan' tersebut, misalnya jenis makanan atau peristiwa tertentu yang mengarah pada episode 'pesta makan'.
  3. Buat pola makan dengan jeda antar waktu makan tiga sampai empat jam dengan porsi yang lebih kecil dan upayakan untuk mematuhi jadwal tersebut.
  4. Hindari tempat, aktivitas, atau orang yang dapat memicu 'pesta makan'.
  5. Belajar mengidentifikasi masalah, mendiskusikan solusi yang mungkin diterapkan, dan menerapkan satu solusi guna mencegah episode 'pesta makan'. Ingat, pilihlah satu masalah pada satu waktu dalam bertindak!
  6. Mengukur berat badan diri sendiri sekali seminggu untuk menghindari menimbang yang terlalu sering ataupun penghindaran pengecekan berat badan.

Binge eating disorder merupakan gangguan pola makan yang tidak boleh dibiarkan terjadi secara terus-menerus. Jika ada keluarga atau kerabat dekat kita yang memiliki gejala gangguan perilaku makan seperti di atas, terapkan enam langkah penanganan awal binge eating disorder dan jangan ragu untuk segera mencari bantuan medis jika memang diperlukan.

Halo, perkenalkan saya dr. Yuri Fitri Budiman. Saya lulus dari Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya pada tahun 2018. Saat ini saya bekerja sebagai asisten peneliti di Departemen Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Referensi

Penulis: dr. Yuri Fitri Budiman

Editor-in-Chief: Aniesa Rahmania Pramitha Devi, Edward Christopher Yo

Editor Medis: dr. Yuri Fitri Budiman

Editor Tata Bahasa: Sulistia Ningsih

Sumber Tulisan :

  1. Arlington, VA. (2013). Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Fifth Edition. Washington: American Psychiatric Association.
  2. Gianini, L. M., White, M. A., & Masheb, R. M. (2013). Eating pathology, emotion regulation, and emotional overeating in obese adults with Binge Eating Disorder. Eating Behaviors, Vol. 14(3). Hlm. 309--313. DOI: 10.1016/j.eatbeh.2013.05.008
  3. Hopkins Medicine. (2020). “Binge Eating Disorder”. Diakses pada tanggal 1 Desember 2020 dari laman https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/eating-disorders/binge-eating-disorder
  4. Iqbal, A., Rehman, A. (2020). Binge Eating Disorder. StatPearl. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK551700/
  5. Mitchell, J. E. (2015). Medical comorbidity and medical complications associated with binge-eating disorder. International Journal of Eating Disorders, 49(3), 319–323. doi:10.1002/eat.22452
  6. Tim Penulis NEDC. (2020). “Binge Eating Disorder”. Diakses pada tanggal 1 Desember 2020 dari laman https://www.nedc.com.au/eating-disorders/eating-disorders-explained/types/binge-eating-disorder/
  7. Tim Penulis NHS. (2020). “Binge Eating Disorder”. Diakses pada tanggal 1 Desember 2020 dari laman https://www.nhs.uk/conditions/binge-eating/

Artikel Lainnya!

14 Aug

4 Cara untuk Meningkatkan Self-Image Kita

by Michelle Adi Nugraha, S. Psi.

Self-image adalah bagaimana kita melihat diri kita sendiri secara baik atau buruk. Jika kita seringkali membanding-bandingkan diri kita dan membentuk sebuah pemikiran, “Kalau kita tidak sukses (seperti yang lain), kita tidak berharga”. Alhasil, self-image kita akan merosot. Berikut empat cara untuk meningkatkan self-image kita!

Read More
12 Aug

Meningkatkan Kualitas Hubungan: Know Yourself Better

by Michelle Adi Nugraha, S. Psi.

Apakah Socconians sudah mengenali diri kalian lebih baik? Dengan mengenali diri kita sendiri, kita bisa meningkatkan kualitas hubungan kita dengan diri kita sendiri, lho! Selayaknya ketika kita ingin berkenalan dengan orang lain, mengenali diri kita sendiri menggunakan pendekatan yang serupa.

Read More
10 Aug

Mengetahui Lebih Banyak Tentang Toxic Relationship

by Rizka Siti Nur Rachmawati, S.Psi

Socconians pernah dengar apa itu toxic relationship? Saat ini tidak jarang ditemui bahwa apa yang kita anggap tidak sehat belum tentu orang lain juga akan sependapat. Ada beberapa hal dasar yang perlu sama-sama Socconians ketahui tentang tanda-tanda hubungan toxic relationship. Yuk, simak selengkapnya di artikel berikut ini!

Read More

Get to know us at please send email to halo@socialconnect.id

© Social Connect 2019-2025 All rights reserved.