• Home
  • Article
  • News
  • Partnership
  • Community
  • Kolaborasi
  • Career
  • Login
17 Jul

Mengurangi Stres dengan Kucing

by Nahlia Choirunnisa, S.Psi

Hi, Socconians!

Selama pandemi ini, semakin banyak orang yang memiliki masalah dengan kesehatan mentalnya. Pembatasan aktivitas di luar rumah oleh pemerintah membuat sebagian besar aktivitas kita dilakukan di rumah. Banyak pelajar mengaku tugas yang diberikan selama online class terlalu banyak sehingga membuat waktu istirahat mereka menjadi berkurang. Selain pelajar, banyak orang yang kehilangan pekerjaannya karena perusahaan mereka yang terkena dampak pandemi. Sebelum adanya pandemi ini mencari pekerjaan sudah terbilang sulit, saat pandemi ini tentu lebih sulit lagi.

Oleh sebab itu, saat stres melanda, banyak orang melakukan sesuatu agar setidaknya bisa melupakan sejenak masalahnya. Bagi pecinta kucing, bermain dengan kucing bisa dijadikan pilihan untuk mengurangi stres. Ilmuwan percaya bahwa keberadaan hewan dapat mengaktifkan hormon oksitosin yang fungsinya membuat seseorang menjadi bahagia. Menurut penelitian, kucing memiliki dampak positif bagi kesehatan mental kita, antara lain:

Mengurangi Stres dan Kecemasan

Suatu riset menunjukkan bahwa ketika seseorang sedang mengerjakan tugas yang membuatnya stres, mereka tidak akan terlalu stres saat hewan peliharaan ada bersama mereka dibanding saat ada teman ataupun pasangan. Hal itu terjadi karena hewan tidak mengkritik kita, mereka hanya senang berada di dekat kita. Dengkuran kucing juga dapat membuat seseorang menjadi tenang dan mengurangi tekanan darah. Dengkuran kucing berada dalam rentang 20-140 Hz yang diketahui sebagai terapi medis untuk penyakit manusia. Tidak hanya mampu mengurangi stres, tetapi dengkuran kucing juga bisa membantu seseorang yang mengalami kesulitan bernapas.

Meningkatkan Kesehatan Kantung

Meskipun hanya di rumah saja, tetap penting untuk menjaga kesehatan kita dengan berolahraga. Kucing termasuk hewan yang aktif. Mereka suka berlari dan memanjat sehingga bermain bersama kucing pun sudah seperti olahraga. Oleh sebab itu, pemilik kucing dikatakan memiliki risiko rendah terkena penyakit hati dan stroke. Di poin sebelumnya sudah dijelaskan bahwa dengkuran kucing bisa membantu menurunkan tekanan darah. Pada saat seseorang mengalami stres, tubuh akan menghasilkan hormon adrenalin yang meningkatkan tekanan darah juga detak jantung. Jika seseorang terlalu lama mengalami stres, maka orang tersebut akan mengidap hipertensi. Dengkuran kucing yang menenangkan seseorang, bisa menurunkan tekanan darah dan detak jantungnya sehingga orang tersebut terhindar dari hipertensi.

Mengurangi Kesepian

Berada di rumah dalam jangka waktu yang panjang dapat menurunkan kemampuan bersosialisasi. Hal ini menyebabkan seseorang merasa kesepian karena tidak ada teman mengobrol. Menurut psikiater, seseorang terkadang sulit untuk mengungkapkan perasaannya. Jadi, memelihara kucing menjadi pilihan yang tepat. Kucing dapat memberikan dukungan emosional, seperti mengurangi kesepian, serta memberi kehangatan, persahabatan, dan kesempatan untuk berkomunikasi.

Kita dapat berkeluh kesah pada kucing, tanpa takut diinterupsi dan dikritik. Kucing juga menyukai keheningan sehingga suasana yang canggung tidak akan tercipta. Kita tidak harus berbicara terus-menerus dan lebih tenang saat mengerjakan tugas. Sebuah riset menunjukkan bahwa menghabiskan waktu bersama hewan lebih baik dibandingkan dengan manusia. Hewan tidak mengkritik, mereka hanya senang berada di dekat kita.

Memberikan Dukungan Sosial

Ketika bermain dengan kucing di depan rumah, biasanya ada tetangga yang mengajak kita berbincang tentang kucing. Hal tesebut dapat memperluas jaringan pertemanan kita yang bermanfaat untuk manajemen stres. Riset menemukan bahwa hewan dapat meningkatkan kemampuan bersosialisasi sang pemilik. Selanjutnya, hewan dapat membuat pemiliknya nyaman, lebih terbuka, dan dapat membicarakan topik berat dengan teman atau keluarga. Sebagian orang menganggap kucing sebagai hewan pemalas dan manja. Sebaliknya, pencinta kucing melihatnya sebagai hewan yang menggemaskan, hanya sekadar dilihat saja sudah membuat perasaan menjadi lebih baik. Keseharian yang sulit tidak lagi begitu terasa karena kucing mampu menghibur kita. Setelah mengetahui manfaat kucing bagi kesehatan mental, semoga kita memperlakukan dan menyayangi kucing dengan lebih baik seperti sahabat dan keluarga sendiri.

Referensi

Penulis:

Editor-in-Chief: Shania H. dan Dian Damanik

Editor Medis: Nahlia Choirunnisa, S.Psi

Sumber Tulisan:

  1. Brooks, Helen Louise dkk. (2018). “The power of support from companion animals for people living with mental health problems: a systematic review and narrative synthesis of the evidence”. BMC Psychiatry. Volume 18 (31): 1-12. Diakses pada tanggal 23 Februari 2021 dari situs web: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5800290/pdf/12888_2018_Article_1613.pdf
  2. Khalak, Isa. (2021). “Pets Relieve Stress During Challenging Times”. Diakses pada tanggal 22 Februari 2021 dari situs web: https://scotscoop.com/pets-relieve-stress-during-challenging-times/
  3. Lundgren, Kai dan Segal, Robert. (2020). “The Joys of Owning a Cat”. Diakses pada tanggal 23 Februari 2021 dari situs web: https://www.helpguide.org/articles/healthy-living/joys-of- owning-a-cat.htm
  4. Ranard, Chelsea. (2021). “How Cats Help Improve Mental Health”. Diakses pada 22 Februari 2021 dari situs web: https://www.akcreunite.org/catsimprovementalhealth/#:~:text=A cat's purr can n ot,the%20physical%20effects%20are%20real.
  5. Scott, Elizabeth. (2020). “How Owning a Dog or Cat Can Reduce Stress”. Diakses pada tanggal 22 Februari 2021 dari situs web: https://www.verywellmind.com/how-owning-a-dog-or-cat-can-reduce-stress-314470
  6. Tim Penulis AKC Reunite. (2020). “How Pet Can Help You Cope with Loneliness During the Holidays”. Diakses pada tanggal 23 Februari 2021 dari situs web: https://www.akcreunite.org/pets-and-holiday-loneliness/

Artikel Lainnya!

14 Aug

4 Cara untuk Meningkatkan Self-Image Kita

by Michelle Adi Nugraha, S. Psi.

Self-image adalah bagaimana kita melihat diri kita sendiri secara baik atau buruk. Jika kita seringkali membanding-bandingkan diri kita dan membentuk sebuah pemikiran, “Kalau kita tidak sukses (seperti yang lain), kita tidak berharga”. Alhasil, self-image kita akan merosot. Berikut empat cara untuk meningkatkan self-image kita!

Read More
12 Aug

Meningkatkan Kualitas Hubungan: Know Yourself Better

by Michelle Adi Nugraha, S. Psi.

Apakah Socconians sudah mengenali diri kalian lebih baik? Dengan mengenali diri kita sendiri, kita bisa meningkatkan kualitas hubungan kita dengan diri kita sendiri, lho! Selayaknya ketika kita ingin berkenalan dengan orang lain, mengenali diri kita sendiri menggunakan pendekatan yang serupa.

Read More
10 Aug

Mengetahui Lebih Banyak Tentang Toxic Relationship

by Rizka Siti Nur Rachmawati, S.Psi

Socconians pernah dengar apa itu toxic relationship? Saat ini tidak jarang ditemui bahwa apa yang kita anggap tidak sehat belum tentu orang lain juga akan sependapat. Ada beberapa hal dasar yang perlu sama-sama Socconians ketahui tentang tanda-tanda hubungan toxic relationship. Yuk, simak selengkapnya di artikel berikut ini!

Read More

Get to know us at please send email to halo@socialconnect.id

© Social Connect 2019-2025 All rights reserved.