• Home
  • Article
  • News
  • Partnership
  • Community
  • Kolaborasi
  • Career
  • Login
27 Jul

Kenali Perbedaan Gangguan Kepribadian Antisosial dan Borderline

by Mazaya Azzahra Primanovanti

Hai, Socconians!

Social Connect hadir kembali dengan pembahasan baru mengenai topik yang tentunya masih berhubungan dengan kesehatan mental. Kali ini, Social Connect akan membahas salah satu gangguan kesehatan mental, lebih tepatnya mengenai gangguan kepribadian antisosial dan perbedaannya dengan gangguan kepribadian borderline. Apa sih gangguan kepribadian antisosial? Bagaimana perbedaannya dengan gangguan kepribadian borderline? Untuk lebih jelasnya, silakan simak terlebih dahulu penjelasan di bawah ini!

Pengertian dan Gejala Gangguan Kepribadian Antisosial

Gangguan kepribadian antisosial merupakan sebuah gangguan kesehatan mental ketika penderitanya tidak mempunyai kematangan emosi, kurang mempunyai pertimbangan dan tanggung jawab, serta tidak bisa melakukan penilaian terhadap akibat-akibat tingkah laku mereka. Penderita gangguan kepribadian antisosial biasanya menunjukkan perilaku yang melanggar hak orang lain dan melanggar hukum. Orang yang mengalami gangguan kepribadian antisosial dapat memiliki sifat yang menyenangkan, namun mereka juga suka berbohong serta mengeksploitasi orang lain. Berikut adalah tanda atau gejala dari gangguan ini:

  1. Mudah marah
  2. Memanipulasi orang lain
  3. Bersikap menyenangkan untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.
  4. Sering berbohong.
  5. Cenderung melakukan tindak kriminal dan melanggar hukum seperti mencuri
  6. Agresif dan sering berkelahi
  7. Memiliki rasa empati yang rendah dan tidak menunjukkan rasa bersalah
  8. Tidak peduli pada keamanan diri sendiri maupun orang lain
  9. Sinis, arogan, dan cenderung tidak hormat pada orang lain

Pengertian dan Gejala Gangguan Kepribadian Borderline

Gangguan kepribadian borderline adalah suatu gangguan yang didominasi oleh ketidakstabilan dalam hubungan sosial, emosi, perasaan, citra diri, dan juga tingkah laku. Orang yang mengalami gangguan ini biasanya mengalami pola interaksi yang tidak stabil dengan lingkungan sosialnya. Hal tersebut disebabkan oleh emosi dan tingkah laku mereka yang cenderung labil serta berubah-ubah. Selain itu, orang yang mengalami gangguan ini bisa sangat impulsif dan dapat melakukan perilaku yang membahayakan diri mereka. Orang yang mengalami gangguan kepribadian borderline juga sangat sensitif terhadap perubahan di sekitar mereka. Sedikit saja mereka merasakan orang-orang di sekitar mereka menunjukkan perilaku yang kurang sesuai, maka hal tersebut akan berpengaruh terhadap perasaan, emosi, citra diri, dan tingkah laku mereka.

Gangguan ini memiliki tanda yang mencakup

  1. Hubungan dengan orang lain yang tidak stabil;
  2. Pandangan yang tidak jelas terhadap diri sendiri (gangguan identitas);
  3. Perubahan emosi yang ekstrem;
  4. Perilaku impulsif yang dapat membahayakan diri sendiri;
  5. Takut ditinggalkan;
  6. Merasakan kekosongan atau kesendirian yang kronis;
  7. Merasa mudah marah dan emosi yang tidak stabil;
  8. Merasa hilang kontak dengan kenyataan; dan
  9. Kecenderungan berpikir untuk melakukan bunuh diri dan melukai diri sendiri.

Nah, Socconians sudah lebih paham kan mengenai gangguan kepribadian antisosial dan borderline beserta gejalanya? Sekarang, simak penjelasan mengenai persamaannya, ya!

Persamaan antara Gangguan Kepribadian Antisosial dan Borderline

Gangguan kepribadian antisosial dan borderline memiliki beberapa kemiripan yakni:

1. Perilaku yang Impulsif

Penderita gangguan kepribadian antisosial dan borderline sama-sama memiliki kecenderungan untuk melakukan tindakan impulsif yang melanggar norma. Tindakan impulsif yang dilakukan dapat membahayakan diri mereka sendiri atau bahkan orang lain.

2. Perasaan Mudah Marah

Penderita gangguan kepribadian antisosial dan borderline sangat sensitif terhadap hal kecil yang menyinggung mereka. Sedikit saja mereka mendengarkan sesuatu yang menyinggung, mereka akan merasakan kemarahan yang luar biasa.

Perbedaan Gangguan Kepribadian Antisosial dan Borderline

Selain persamaan, kedua gangguan kesehatan mental ini juga memiliki perbedaan, yakni:

Gangguan Kepribadian Borderline

  1. Berpura-pura memiliki empati
  2. Membutuhkan pengakuan dari orang lain dan tidak bisa hidup dalam kesendirian
  3. Memiliki beberapa karakteristik utama seperti takut untuk ditinggalkan secara berlebih, tidak bisa hidup sendiri, suasana hati yang berubah dengan cepat, dan memiliki hubungan yang tidak awet

Gangguan Kepribadian Antisosial

  1. Tidak merasakan empati sama sekali
  2. Tidak merasa membutuhkan siapapun
  3. Memiliki beberapa karakteristik utama seperti tidak merasa emosional, tidak berperasaan, mudah bosan, dan tidak bisa mengendalikan kemarahan

Setelah menyimak penjelasan di atas, tentunya Socconians sudah lebih paham mengenai gangguan kepribadian antisosial dan borderline dengan persamaan dan perbedaannya, ya. Semoga tulisan ini memberikan manfaat untuk Socconians!

Referensi

Penulis : Mazaya Azzahra Primanovanti

Editor-in-Chief : Aniesa Rahmania Pramitha Devi

Editor Medis : Sherly Deftia Agustina, S.Ked

Editor Tata Bahasa : Iis Sahara dan Zimi

Sumber Tulisan :

  1. Budiarti, S.M. Krisnani, H. & Deraputri, G. N. I. (2017). Gangguan Kepribadian Antisosial pada Narapidana. Share: Social Work Jurnal, 7(2), 18-27.
  2. Cassarela, J. (2020). Antisocial Personality Disorder. WebMD. Diakses pada 10 September 2020 dari situs WebMD.
  3. Grohol, M.J. (2020). Borderline Personality Disorder Symptoms. Psych Central. Diakses pada tanggal 10 September 2020 dari situs Psych Central.
  4. Kivi, R. (2019). Antisocial Personality Disorder. Healthline Media. Diakses pada tanggal 10 September 2020 dari situs Healthline.
  5. Pedneault-Salters, K. (2020). Antisocial VS Borderline Personality Disorder. Dot Dash. Diakses pada tanggal 11 September dari situs Very Well Mind.
  6. Ripli, M. (2015). Mengenal Gangguan Kepribadian Beserta Gejalanya. Al-Tazkiah: Jurnal Bimbingan Dan Konseling Islam,  7(2), 58-70.
  7. Smith, M & Segal, J. (2019). Borderline Personality Disorder (BPD). HelpGuide.org International. Diakses pada tanggal 11 September 2020 dari situs HelpGuide.
  8. Stines, S. (2018). What’s the difference between a narcissist, sociopath, and borderline?. Psych Central. Diakses pada 11 September 2020 dari situs Psych Central.

Artikel Lainnya!

14 Aug

4 Cara untuk Meningkatkan Self-Image Kita

by Michelle Adi Nugraha, S. Psi.

Self-image adalah bagaimana kita melihat diri kita sendiri secara baik atau buruk. Jika kita seringkali membanding-bandingkan diri kita dan membentuk sebuah pemikiran, “Kalau kita tidak sukses (seperti yang lain), kita tidak berharga”. Alhasil, self-image kita akan merosot. Berikut empat cara untuk meningkatkan self-image kita!

Read More
12 Aug

Meningkatkan Kualitas Hubungan: Know Yourself Better

by Michelle Adi Nugraha, S. Psi.

Apakah Socconians sudah mengenali diri kalian lebih baik? Dengan mengenali diri kita sendiri, kita bisa meningkatkan kualitas hubungan kita dengan diri kita sendiri, lho! Selayaknya ketika kita ingin berkenalan dengan orang lain, mengenali diri kita sendiri menggunakan pendekatan yang serupa.

Read More
10 Aug

Mengetahui Lebih Banyak Tentang Toxic Relationship

by Rizka Siti Nur Rachmawati, S.Psi

Socconians pernah dengar apa itu toxic relationship? Saat ini tidak jarang ditemui bahwa apa yang kita anggap tidak sehat belum tentu orang lain juga akan sependapat. Ada beberapa hal dasar yang perlu sama-sama Socconians ketahui tentang tanda-tanda hubungan toxic relationship. Yuk, simak selengkapnya di artikel berikut ini!

Read More

Get to know us at please send email to halo@socialconnect.id

© Social Connect 2019-2025 All rights reserved.