• Home
  • Article
  • News
  • Partnership
  • Community
  • Kolaborasi
  • Career
  • Login
24 Jul

Kenal Lebih Dekat dengan Toxic Relationship

by Aisya Maura

Hai, Socconians!

Sebagai makhluk sosial, tentu kita membutuhkan kehadiran orang lain dalam kehidupan sehari-hari. Namun, pernahkah kamu justru merasa energimu terkuras habis saat berinteraksi dengan orang lain? Bisa jadi kamu sedang terjebak dalam toxic relationship, lho. Kali ini, Social Connect akan membahas tentang toxic relationship khusus untuk Socconians!

Menurut Thomas L. Cory, seorang psikolog asal Chattanooga, toxic relationship adalah hubungan ketika salah satu pihaknya merasa tidak nyaman, mengalami rusaknya kepercayaan diri, dan terganggu kesehatan mental. Hubungan seperti ini tidak terpaku pada hubungan romantis saja, tetapi juga seluruh jenis hubungan, seperti relasi dengan keluarga, pertemanan, maupun profesional. Dalam relasi pertemanan, seseorang bisa dikatakan sebagai toxic friend ketika ia secara konsisten menunjukkan perilaku tidak menyenangkan dari waktu ke waktu. Hal ini berbeda dengan pelampiasan yang kita lakukan secara tidak sengaja ketika kita sedang mengalami hal buruk ya, Socconians.

Ada banyak penyebab mengapa toxic relationship bisa terbentuk, seperti pengalaman masa kecil, trauma, maupun gangguan kesehatan mental. Di sisi lain, faktor kecocokan juga tidak kalah pentingnya. Seperti peribahasa ‘Kapal satu nahkoda dua’, seseorang yang mempunyai kecenderungan untuk selalu memegang kendali akan kesulitan untuk berelasi dengan tipe yang sama.

Lantas, apa saja tanda-tanda dalam toxic relationship? Berikut Social Connect sebutkan beberapa hal yang perlu diwaspadai!

1. Komunikasi yang buruk

Komunikasi adalah salah satu kunci utama dalam setiap hubungan. Kualitas komunikasi yang buruk dapat menyebabkan kesalahpahaman, ketegangan, dan permasalahan. Hal ini dapat membawa hubungan ke dalam siklus yang tidak sehat jika tidak diselesaikan dengan baik. Bisa jadi, kamu juga mulai menyadari bahwa ucapanmu tidak pernah didengar atau sulit bagimu untuk menyatakan pendapat dalam relasimu.

2. Penuh dengan pengendalian

Ketika kamu berada dalam sebuah toxic relationship, kamu mungkin merasa berbagai hal yang kamu lakukan berada di bawah kontrol pelaku. Kebebasan untuk beraktivitas menjadi hilang dan kamu merasa harus selalu memenuhi permintaan orang tersebut secara terus-menerus. Apabila kamu tidak menuruti keinginannya, mereka dapat menempatkanmu sebagai sosok yang patut disalahkan, atau disebut dengan fenomena gaslighting.

3. Manipulasi emosi dan pembatasan hubungan sosial

Seseorang yang berada dalam toxic relationship sering kali merasa kesulitan untuk membangun relasi sosial dengan orang lain. Pelaku dapat melakukan manipulasi dan memutus seluruh hubungan pertemanan, mengkritik orang-orang terdekat, hingga korban tidak memiliki relasi dengan orang lain dan tanpa disadari menjadi bergantung dengan pelaku. Dengan terbentuknya relasi baru ini, pelaku memiliki akses lebih kuat untuk memberikan kontrol. Dalam hubungan romantis, pasangan dengan relasi seperti ini dikenal dengan sifat posesif, yaitu mereka yang mengekang dan ingin memiliki atau menguasai pasangan secara utuh.

4. Dukungan yang tidak menentu

Dukungan yang tidak menentu, atau tarik-ulur, juga dapat menjadi salah satu tanda dalam sebuah hubungan yang tidak sehat. Pelaku secara tidak pasti dapat memberikan dukungan yang meningkatkan kepercayaan diri pasangan atau lawan bicaranya. Namun, di lain waktu, mereka bisa menjatuhkan dan menginjak-injak kepercayaan diri tersebut. Hal ini tentu melelahkan bagi emosi dan kesehatan mental.

5. Mengabaikan intuisi

Meskipun ciri toxic relationship cukup mudah dikenali, pada kenyataannya sebagian orang sulit untuk keluar dari hubungan tersebut. Mereka yang memutuskan untuk tetap menjalani hubungan, umumnya mengabaikan intuisi bahwa ada sesuatu yang salah dan justru meragukan intuisi tersebut, seolah mereka yang salah mengartikan keadaan. Ketika intuisi sudah diabaikan, maka kemampuan untuk keluar dari hubungan tersebut pun semakin lemah.

Nah Socconians, itu dia ciri umum dari toxic relationship. Walau sudah sayang dengan orang lain, jangan lupa untuk tetap menjaga kesehatan mental dan mencintai diri sendiri juga! Menurutmu, Social Connect akan membahas topik apa lagi ya setelah ini? Stay tuned!

Referensi

Penulis: Aisya Maura

Editor-in-Chief: Aniesa Rahmania Pramitha Devi

Editor Medis: Gabriella Christina Sutanto, S.Psi.

Editor Tata Bahasa: Dian Rotua Damanik dan Finda Rhosyana

Sumber Tulisan :

  1. Becker-Phelps, Leslie. (2020). “7 signs you’re in an unhealthy relationship”. Diakses pada tanggal 18 Oktober 2020 dari situs web https://blogs.webmd.com/relationships/20200812/7-signs-youre-in-an-unhealthy-relationship
  2. Cory, Thomas L. (Tanpa Tahun). “Toxic relationships: What they are and 8 types of toxic individuals”. Diakses pada tanggal 18 Oktober 2020 dari situs web https://healthscopemag.com/health-scope/toxic-relationships/
  3. Firestone, Lisa. (2017). “Be Mine: Dealing with Possessiveness in a Relationship”. Diakses pada tanggal 18 Oktober 2020 dari situs web https://www.psychologytoday.com/us/blog/compassion-matters/201702/be-mine-dealing-possessiveness-in-relationship
  4. Gillihan, Seth J. (2019). “5 signs that a relationship has turned toxic. Psychology Today”. Diakses pada tanggal 18 Oktober 2020 dari situs web https://www.psychologytoday.com/us/blog/think-act-be/201906/5-signs-relationship-has-turned-toxic
  5. Hatfield, Heather. (Tanpa Tahun). “Toxic friends: Less friends, more foe”. Diakses pada tanggal 18 Oktober 2020 dari situs web https://www.webmd.com/women/features/toxic-friends-less-friend-more-foe#1
  6. Scott, Elizabeth. (2020). “What is toxic relationship?”. Diakses pada tanggal 18 Oktober 2020 dari situs web https://www.verywellmind.com/toxic-relationships-4174665

Artikel Lainnya!

14 Aug

4 Cara untuk Meningkatkan Self-Image Kita

by Michelle Adi Nugraha, S. Psi.

Self-image adalah bagaimana kita melihat diri kita sendiri secara baik atau buruk. Jika kita seringkali membanding-bandingkan diri kita dan membentuk sebuah pemikiran, “Kalau kita tidak sukses (seperti yang lain), kita tidak berharga”. Alhasil, self-image kita akan merosot. Berikut empat cara untuk meningkatkan self-image kita!

Read More
12 Aug

Meningkatkan Kualitas Hubungan: Know Yourself Better

by Michelle Adi Nugraha, S. Psi.

Apakah Socconians sudah mengenali diri kalian lebih baik? Dengan mengenali diri kita sendiri, kita bisa meningkatkan kualitas hubungan kita dengan diri kita sendiri, lho! Selayaknya ketika kita ingin berkenalan dengan orang lain, mengenali diri kita sendiri menggunakan pendekatan yang serupa.

Read More
10 Aug

Mengetahui Lebih Banyak Tentang Toxic Relationship

by Rizka Siti Nur Rachmawati, S.Psi

Socconians pernah dengar apa itu toxic relationship? Saat ini tidak jarang ditemui bahwa apa yang kita anggap tidak sehat belum tentu orang lain juga akan sependapat. Ada beberapa hal dasar yang perlu sama-sama Socconians ketahui tentang tanda-tanda hubungan toxic relationship. Yuk, simak selengkapnya di artikel berikut ini!

Read More

Get to know us at please send email to halo@socialconnect.id

© Social Connect 2019-2025 All rights reserved.