• Home
  • Article
  • News
  • Partnership
  • Community
  • Kolaborasi
  • Career
  • Login
27 Jul

Gratitude: Aku Bersyukur

by Reinne Rosa Edelin, S.Psi

Hi, Socconians!

Di tengah pandemi saat ini, setiap individu berusaha untuk berjuang menghadapinya. Melakukan berbagai kegiatan untuk menjaga diri tetap produktif dan tetap sehat. Namun, ada baiknya kita sedikit meluangkan waktu untuk mengucapkan terima kasih kepada orang sekitar, terhadap hal baik yang kita dapatkan, bahkan kepada lingkungan yang masih menjaga kita hingga saat ini. Mari meluangkan waktu untuk bersyukur atas segala hal baik yang terjadi di dalam hidup kita.

Rasa Syukur dalam Ilmu Psikologi

Gratitude atau rasa syukur adalah sebuah kualitas penghormatan, menghargai, dan berterima kasih untuk apa yang terjadi saat ini. Gratitude merupakan sikap menyadari dan berterima kasih atas hal-hal baik yang terjadi atau sekedar meluangkan waktu untuk mengucapkan terima kasih.

Gratitude juga merupakan sikap berterima kasih dalam menanggapi suatu pemberian. Rasa syukur ditandai oleh respons psikologis terhadap pemberian apapun sifatnya, pengalaman betapa pun singkatnya, dan perasaan bahwa kita telah memperoleh manfaat dari tindakan orang lain. Rasa syukur membuka dan mendorong hati kita untuk membalasnya. Rasa syukur ini adalah perasaan yang benar-benar menyenangkan, kita bisa bersyukur karena hal kecil sekalipun seperti bernapas, menghirup udara bersih, memiliki tubuh yang sehat, atau memiliki tempat yang aman dan nyaman untuk beristirahat saat lelah. Bagaimanapun, rasa syukur datang ketika kita menghargai sesuatu yang terjadi pada hidup, sebagai hadiah untuk dihargai.

Rasa Syukur sebagai Respon Emosional terhadap Hidup

Syukur berasal dari bahasa Latin yang berarti rahmat, keanggunan, atau rasa terima kasih. Semua ini berhubungan dengan kebaikan, kemurahan hati, pemberian, keindahan memberi, dan menerima atau mendapatkan sesuatu secara gratis (Pruyser, 1976). Dalam konteks psikologis, rasa syukur adalah perasaan heran, bersyukur, dan penghargaan atas hidup. Rasa syukur dapat diekspresikan kepada orang lain, alam, lingkungan, hewan, dan hal lainnya.

Mengaplikasikan Rasa Syukur

Rasa syukur dapat membuat kita memperhatikan pemberian yang telah dianugerahkan kepada kita. Kita bisa mencatat apa yang kita pikirkan secara tertulis di dalam buku kosong dan menjadikannya sebagai jurnal rasa syukur (gratitude journal). Kemudian, tuliskanlah hal-hal yang kita syukuri atau hal baik apa saja yang terjadi di setiap harinya. Rasa syukur terhadap kehidupan dapat menghasilkan ketenangan pikiran, kebahagiaan, kesehatan fisik, dan hubungan pribadi yang lebih dalam juga memuaskan.

Pentingnya rasa syukur tidak dapat disangkal, begitu pun dengan kesadaran kita akan pentingnya kesehatan mental. Kini, saatnya untuk memandang setiap kebaikan yang terjadi di dalam hidup sebagai pengalaman berharga yang dapat disyukuri. Rasa syukur memberi makna hidup dengan memandang hidup itu sendiri sebagai anugerah. Rasa syukur akan tetap bisa dirasakan, bahkan ketika sumber rasa syukur tersebut tidak tampak. Maka, bukan hal yang sulit untuk bisa mengucapkan rasa syukur setiap hari, bukan, Socconians? Mulai saat ini, mari mulai membiasakan diri untuk mengucapkan terima kasih setiap harinya atas segala hal baik yang terjadi, ya, Socconians!

Referensi

Penulis : Reinne Rosa Edelin, S.Psi

Editor Medis : Reinne Rosa Edelin, S.Psi

Editor Tata Bahasa : Dian Damanik dan Triani Apriliansyah

Sumber Tulisan :

  1. Frederickson, Barbara L., Ph.D. (2009). Positivity. New York : Harmony.
  2. Peterson, Christopher & Martin E. P. Seligman. (2004). Character Strengths and Virtues: A Handbook and Classification. New York : Oxford University Press
  3. C. R. Snyder Shane J. Lopez. (2002). Handbook of Positive Psychology. New York : Oxford University Press

Artikel Lainnya!

14 Aug

4 Cara untuk Meningkatkan Self-Image Kita

by Michelle Adi Nugraha, S. Psi.

Self-image adalah bagaimana kita melihat diri kita sendiri secara baik atau buruk. Jika kita seringkali membanding-bandingkan diri kita dan membentuk sebuah pemikiran, “Kalau kita tidak sukses (seperti yang lain), kita tidak berharga”. Alhasil, self-image kita akan merosot. Berikut empat cara untuk meningkatkan self-image kita!

Read More
12 Aug

Meningkatkan Kualitas Hubungan: Know Yourself Better

by Michelle Adi Nugraha, S. Psi.

Apakah Socconians sudah mengenali diri kalian lebih baik? Dengan mengenali diri kita sendiri, kita bisa meningkatkan kualitas hubungan kita dengan diri kita sendiri, lho! Selayaknya ketika kita ingin berkenalan dengan orang lain, mengenali diri kita sendiri menggunakan pendekatan yang serupa.

Read More
10 Aug

Mengetahui Lebih Banyak Tentang Toxic Relationship

by Rizka Siti Nur Rachmawati, S.Psi

Socconians pernah dengar apa itu toxic relationship? Saat ini tidak jarang ditemui bahwa apa yang kita anggap tidak sehat belum tentu orang lain juga akan sependapat. Ada beberapa hal dasar yang perlu sama-sama Socconians ketahui tentang tanda-tanda hubungan toxic relationship. Yuk, simak selengkapnya di artikel berikut ini!

Read More

Get to know us at please send email to halo@socialconnect.id

© Social Connect 2019-2025 All rights reserved.